Perencanaan Makan Bagi Diabetes Mellitus

Minggu, 02 Januari 2011


PERENCANAAN MAKAN BAGI PASIEN DIABETES MELLITUS

Dalam pengelolaan Diabetes Melitus (DM) secara menyeluruh, perencanaan makan merupakan hal yang penting. Umumnya pengelolaan DM dimulai dengan pengaturan makan untuk selama 4–6 minggu dengan disertai kegiatan jasmani yang cukup. Terapi Gizi Medis yang direkomendasi oleh American Diabetes Association (ADA) tahun 1994, merupakan pendekatan yang sangat baik dalam meningkatkan kemampuan pasien untuk mengontrol metabolik yang lebih baik.
Perencanaan makan bagi pasien ternyata masih banyak kendala dalam hal kepatuhan terhadap prinsip gizi dan pelaksanaannya, terutama dalam merubah gaya hidup dan menentukan tujuan yang akan dicapai. Berikut ini akan dikemukakan secara sederhana mengenai perencanaan makan tersebut.

Tujuan
Tujuan umum perencanaan makan adalah membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan disamping olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik.
Secara lebih spesifiknya, tujuan perencanaan makan juga meliputi beberapa hal yakni :
1.            Mempertahankan gula darah pasien menjadi atau mendekati normal
2.            Kadar serum lipid yang optimal
3.            memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan :
·         berat badan yang ideal pada orang dewasa.
·         Pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada anak dan remaja
·         Kebutuhan metabolik yang optimal selama hamil dan menyusui
·         Penyembuhan penyakit katabolik
4.            menghindari dan menangani komplikasi akut seperti koma hipoglikemi, koma hiperglikemi, penyakit-penyakit jangka pendek serta masalah yang dapat terjadi pada saat latihan jasmani.
5.            menghindari komplikasi kronik jangka panjang, seperti penyakit ginjal, neuropati,hipertensi, penyakit jantung dan pembuluh darah, dan lain-lain.

Prinsip Perencanaan Makan Bagi Pasien
Prinsip perencanaan makan yang baik bagi diabetes harus memenuhi syarat 3 J yaitu : Jumlah, Jenis, dan Jadwal makan.

Kalori
Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan dan kegiatan jasmani, kebiasaan makan, manifestasi klinik dan mencapai berat badan yang sesuai.
Terdapat beberapa cara perhitungan berat badan yang ideal, yaitu sebagai berikut :
1.            BB idaman : 90% x (TB–100) x 1 kg
Pria dengan tinggi badan kurang dari 160 cm dan wanita kurang dari 150 cm atau umur >40 tahun BB idaman dihitung 100%.
Sebagai petunjuk :
            Kurus                   : <90% berat badan idaman
            Normal                 : 90–110% berat badan idaman
            Overweight          : 110–120% berat badan idaman
            Obes                     : >120% berat badan idaman
2.            Indeks Massa Tubuh : BB/TB2
BB idaman 100% sama dengan IMT
·         Pada wanita 21 kg/m2
·         Pada pria 22,5 kg/m2
Untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan diabetisi diperhitungkan kalori basal yang besarnya antara 25–30 kalori/kg BB ideal, ditambah atau dikurangi beberapa faktor, yaitu sebagai berikut (Lihat lampiran) :
1.            Jenis Kelamin
Kebutuhan kalori pada wanita lebih sedikit daripada pria. Untuk itu dipakai 25 kal/kg BB untuk wanita dan 30 kal untuk pria/kg BB.
2.            Umur
Pada bayi dan anak-anak kebutuhan kalori jauh lebih tinggi. Dalam tahun pertama bisa mencapai 112 kal/kg BB. Pada umur 1 tahun kebutuhan lebih kurang 1000 kal/hari, selanjutnya anak umur lebih dari 1 tahun mendapat tambahan 100 kalori pertahun.
Pada usia 40-59 tahun kalori dikurangi 5% tiap dekade, sedangkan antara usia 60-69 tahun kalori dikurangi 10%, dan di atas 70 tahun kalori dikurangi 20%.
3.            Aktivitas Fisik
Keadaan istirahat kebutuhan kalori basal ditambah 10%
Aktivitas ringan : pegawai kantor, toko, guru, ahli hukum, ibu rumah tangga, dan lain-lain, kebutuhan ditambah 20% dari kebutuhan basal.
Aktivitas sedang : pegawai industri ringan, mahasiswa, militer sedang tidak perang, kebutuhan ditambah 30% dari kebutuhan basal.
Aktivitas berat : tukang becak, tukang gali, pandai besi, kebutuhan ditambah 50% dari kebutuhan basal.
4.            Kehamilan / Laktasi
Permulaan kehamilan diperlukan tambahan 150 kalori/hari, pada trimester II dan III kalori ditambah 350 kalori perhari. Pada waktu laktasi diperlukan tambahan 50% dari kebutuhan basal.
5.            Adanya Komplikasi
Infeksi, trauma atau operasi yang menyebabkan kenaikan suhu memerlukan tambahan kalori sebesar 13% untuk setiap kenaikan 1ÂșC.
6.            Berat Badan
Bila terlalu gemuk atau terlalu kurus, dikurangi atau ditambah sekitar 20-30% bergantung tingkat kegemukan atau kekurusannya.

Cara lain yang lebih mudah sebagai pegangan kasar yaitu untuk pasien kurus : 2300 – 2500 kalori, normal : 1700 – 2100 kalori, dan 1300 – 1500 kalori. Tabel berikut dapat dipakai sebagai patokan.

Tabel Kebutuhan Kalori Pasien Diabetes Mellitus Dewasa (Kalori/kg BB ideal)
kerja
Santai
Sedang
Berat
Gemuk
Normal
Kurus
25
30
35
30
35
40
35
40
40–50

Berapa kilogram berat badan harus diturunkan ?
Biasanya dengan menurunkan beberapa kilogram saja sudah cukup untuk memperbaiki kerja insulin dan menurunkan kadar glukosa darah. Setiap kilogram yang berkurang sangat membantu meningkatkan sensitifitas kerja insulin.
Untuk menurunkan berat badan tidak ada resep rahasia, hanya harus mengurangi makanan yang mengandung tinggi kalori. Untuk itu selain mengurangi jumlah kalori yang anda makan juga harus merubah susunan bahan atau pola makanan.
Usaha untuk menurunkan berat badan dapat dibantu dengan menambah aktivitas gerak badan, sehingga lebih banyak kalori yang terpakai daripada sebelumnya. Pada kegiatan yang menggunakan otak, seperti main catur, mengisi teka-teki silang, dan lain-lain, tidak menaikkan pemakaian energi (kalori).
Penggunaan obat-obatan pelangsing badan terbukti tidak berguna, atau bahkan berbahaya akibat efek sampingnya. Begitu pula cara-cara lain, seperti : hipnotis, penggunaan hormon, operasi-operasi tertentu, akupuntur, dan lain-lain, tidak akan menurunkan anda dalam rangka menurunkan berat badan.

Jenis Makanan
Karbohidrat untuk pasien DM
Umumnya telah disepakati konsumsi karbohidrat (KH) dalam makanan di atas 50%. Konsumsi Diet DM di Indonesia menganjurkan 50-70%. Karbohidrat Diet A 60%, Diet B 68%, sedangkan ADA tahun 1994 menganjurkan 50-60% KH. Dampak negatif diet tinggi karbohidrat adalah meningkatkan trigliserida.
Hanya karbohidrat yang akan mengakibatkan kadar glukosa darah naik. Karbohidrat dapat dibagi dalam 2 kelompok. Karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana. Karbohidrat kompleks misalnya terdapat di dalam nasi, kentang, roti, mie, ubi. Sedangkan karbohidrat sederhana sebaiknya dihindari. Sebagai pengganti dapat digunakan pemanis yang non kalori seperti sorbitol, manitol atau fruktose. Karbohidrat kompleks diubah di dalam usus menjadi bagian-bagian kecil glukosa.
Untuk DM dengan berat badan berlebih, bahan-bahan makanan yang sesuai adalah yang banyak mengandung karbohidrat kompleks dan juga protein. Sebagai petunjuk : Makanlah separuh jumlah dari yang biasa Anda makan.
Yang termasuk kelompok makanan tersebut adalah sebagai berikut :
·         Bermacam-macam roti tawar, nasi, mie, bihun, makaroni.
·         Kentang, jagung, kacang tanah, kacang kedelai, kacang merah, kacang hijau, yahu, oncom.
Kadar serat yang dianjurkan sebagai KH adalah 25–35 gr/hari terutama serat yang larut dalam air.



Protein untuk Pasien DM
ADA menganjurkan konsumsi protein 0,8-1 gr/kg BB/hari dan merupakan 12-20% dari kalori sehari. Pada pasien dengan proteinuri tinggi, maka protein yang dibatasi lebih ketat adalah 0,6 gr/kg/hari.
Untuk menurunkan berat badan, bahan makanan yang sesuai adalah protein yang tidak berlemak. Di sini berlaku juga istilah “makan separuh dari biasanya!”
Contoh :
·         Daging-daging yang tidak/sedikit berlemak
·         Segala macam ikan dan makanan dari laut

Lemak untuk pasien DM
Disebutkan bahwa diet rendah lemak tidak lebih dari 40% akan memperbaiki profil lemak darah. Oleh karna itu menu pasien DM dianjurkan membatasi konsumsi lemak. Konsensus pengelolaan diabetes Indonesia menganjurkan konsumsi lemak kurang 30%. Diet B dan diet A di Surabaya menganjurkan 20%. Dengan pembatasan lemak sampai 20%, lemak jenuh (saturated fatty acid) tidak lebih dari 10% jumlah kalori sehari, serta kolesterol kurang dari 300 mg/hari, hal ini akan memperbaiki profil lipid darah. Sebagai pengganti digunakan monounsaturated fatty acid (olive, canola, peanut oil), atau poliunsaturated fatty acid (corn, sunflower, cottonsead, soy oils).
Selain itu minyak ikan yang banyak mengandung omega 3 yang tergolong poliunsaturated fatty acid sangat dianjurkan. Beberapa uji coba ikan lemuru oleh Suyono di Jakarta serta uji coba tempe di Surabaya dapat memperbaiki profil lipid darah.

Sayur sayuran :
Terdapat beberapa pendapat serta pembagian golongan sayuran A dan B untuk pasien DM. Meskipun demikian tampaknya sayur-sayuran lebih bebas dapat dimakan oleh pasien DM, seperti hal di bawah ini.
Terong, kembang kol, buncis, jamur petsay, ketimun, labu air, labu siam, daun bawang, oyong, kangkung, tomat, kecipir, kol, lobak, pepaya muda, rabung, sawi, selada, tauge, cabe hijau besar, bayam, bit, daun singkong, daun melinjo, kucai, genjer, kacang panjang, kacang kapri, nangka muda, pare, bawang, dan banyak lagi. Selain itu juga segala macam bumbu yang segar atau kering, ataupun cuka.

Golongan Sayuran A
Sayuran Golongan A


Bayam
Buncis
Pare
Wortel
Labu siam
Jagung muda
Daun luntas
Daun melinjo
Daun pepaya
Daun lompong
Daun singkong
Daun ubi jalar
Kacang kapri
Kacang panjang
Nangka muda
Jantung pisang
Contoh :
sayuran golongan A : harus ditimbang 100 gram sayuran golongan A yang mengandung 50 kalori, yang terdiri dari protein 3 gram dan hidrat arang 10 gram.

Golongan Sayuran B
Sayuran Golongan B


Daun koro
Mbayung
Gambas
Kangkung
Ketimun
Cabai hijau
Daun labu siam
Gobis
Kembang kol
Labu air
Lobak
Pepaya muda
Jamur segar
Kecipir
Selada
Seledri
Tauge
Terong
Rebung
Sawi
Tomat
Contoh :
sayuran golongan B : mengandung sedikit kalori, protein dan hidrat arang. Sayuran ini dapat digunakan agak bebas ranpa diperhitungkan, asalkan masih dalam jumlah yang wajar.

Buah-buahan yang sesuai untuk pasien DM
Pada buah-buahan juga terdapat penggolongan A dan B, tetapi pada prinsipnya segala macam buah-buahan yang tidak manis (lihat lampiran), adalah sesuai untuk menurunkan berat badan. Untuk itu berlaku istilah : makanlah separuh daripada jumlah yang biasa anda makan.

Buah Golongan A
Buah golongan A
Banyaknya
50 gram mangga
50 gram nangka masak
50 gram durian
75 gram duku
75 gram anggur
75 gram rambutan
50 gram sawo
50 gram sirsak
75 gram nanas
100 gram jeruk manis
½ buah sedang
3 biji
3 biji
15 buah besar
10 buah
8 buah
1 buah sedang
½ gelas
1/6 buah sedang
2 buah sedang

Buah Golongan B
Buah golongan B
Banyaknya
100 gram jambu air
75 gram bengkoang
50 gram pisang
125 gram belimbing
50 gram adpokat
75 gram jambu bol
100 gram kedondong
100 gram pepaya
75 gram salak
150 gram semangka
75 gram apel
2 buah sedang
1 buah besar
1 buah sedang
1 buah besar
½ buah besar
¾ buah sedang
1 buah sedang
1 potong
1 potong sedang
1 potong sedang
½ buah sedang
Disarankan sebaiknya jangan mengkonsumsi buah-buahan golongan A. Dalam 50 gram pisang mengandung 40 kalori, yang terdiri dari karbohidrat 10 gram.

Vitamin dan Elektrolit
Garam dapur dianjurkan pembatasan tidak lebih dari 3000 mg/hari, pada darah tinggi tidak lebih dari 2400 mg/hari (ADA, 1994). Vitamin dan mineral sama dengan Non DM, namun beberapa vitamin seperti Vitamin C dosis tinggi, Vitamin E, dan beta karoten disebut sebagai antioksidan yang dapat menghambat progresivitas proses degeneratif pembuluh darah.

Bahan Makanan Yang Membantu Untuk Menurunkan Berat Badan
Untuk menurunkan berat badan, bahan makanan yang mengandung banyak air sangat membantu, karena hampir tidak mengandung kalori. Yang termasuk kelompok bahan makanan tersebut adalah minuman : air, kopi, dan teh tanpa gula atau yang dimaniskan dengan bahan pemanis yang tidak mengandung kalori. Minuman tersebut boleh dan perlu diminum bila Anda ingin menurunkan berat badan.
Selain itu, semua jenis sayuran termasuk bahan makanan yang sangat membantu, karena 95% atau lebih terdiri dari air. Oleh sebab itu, tidak perlu terlalu ketat menghitung kalorinya.
Pada konsensus pengelolaan DM telah ditentukan standard yang dianjurkan sebagai komposisi makanan yang seimbang adalah :
            Karbohidrat 60–70%           Protein 10–15%                   Lemak 20–25%.
Jumlah kolesterol sebaiknya kurang dari 300 mg/hari.
Serat dianjurkan 25 gr/hari berupa serat yang larut.
Agar tidak membosankan dalam makanan sehari–hari, telah disusun pola menu makanan pengganti sebagai variasi makanan sehari–hari.

Golongan I : Nasi dan Penggantinya
100 gram nasi
Banyaknya
400 gram bubur beras
200 gram nasi tim
100 gram nasi jagung
200 gram kentang
100 gram singkong
200 gram tales
150 gram ubi
80 gram roti putih
40 gram maizena
50 gram mie kering
100 gram mie basah
50 gram mie hun
50 gram crackers
50 gram tepung beras
40 gram tepung hunkwe
40 gram tepung singkong
50 gram tepung terigu
50 gram havermouth
1 ½ gelas
1 gelas
¼ gelas
4 biji sedang
1 potong sedang
½ biji sedang
1 biji sedang
 4 iris
7 sdm
1 gelas direbus
1 gelas
½ gelas
5 buah besar
8 sdm
7 sdm
8 sdm
12 sdm
7 sdm
100 gram nasi mengandung 175 kalori, yang terdiri dari protein 4 gram dan karbohidrat 40 gram.

Golongan II : Daging dan Penggantinya
50 gram daging sapi
Banyaknya
25 gram daging babi kurus
50 gram daging ayam
50 gram hati sapi
60 gram babat
75 gram usus sapi
75 gram telur ayam betina
60 gram telur bebek
50 gram ikan segar
25 gram ikan asin
25 gram ikan teri
50 gram udang basah
30 gram keju
60 gram telur ayam negeri
100 gram bakso daging
1 potong sedang
1 potong sedang
1 potong sedang
2 potong sedang
7 bulatan
2 butir
1 butir
1 potong sedang
1 potong sedang
2 sdm
¼ gelas
1 potong sedang
1 butir
10 biji besar
50 gram daging mengandung 95 kalori, yang terdiri dari protein 10 gram dan lemak 6 gram


Golongan III : Tempe dan Penggantinya
50 gram tempe
Banyaknya
100 gram tahu
50 gram oncom
25 gram kacang hijau (rebus)
25 gram kedelai
25 gram kacang merah
25 gram kacang tanah
25 gram kacang tolo
20 gram keju kacang tanah
1 biji
2 potong sedang
½ gelas
2 ½ sdm
2 ½ sdm
2 sdm
2 ½ sdm
2 sdm
50 gram tempe mengandung 80 kalori, yang terdiri dari protein 6 gram dan lemak 3 gram, karbohidrat 8 gram.

Bahan Makanan Yang Tidak Sesuai Untuk Pasien DM
Yang tidak sesuai untuk pasien DM adalah bahan makanan yang mengandung banyak lemak. Ciri-ciri menu makanan Barat adalah tinggi lemak lebih dari 50%. Untuk itu berlaku istilah “sebaiknya dihindari”.
Bahan–bahan tersebut adalah :
·         Minyak, mentega, margarin, mayonaise, kuning telur
·         Kacang tanah, keju
·         Santan, telur
·         Daging yang berlemak
Yang juga tidak sesuai untuk menurunkan berat badan adalah bahan makanan yang mengandung banyak gula. Untuk itu berlaku istilah “hindarilah!”
·         Gula dalam segala bentuk, kecuali sedikit sebagai bumbu masakan
·         Kue, cokelat, permen
·         Madu, dodol
Minuman yang tidak sesuai untuk menurunkan berat badan adalah minuman yang dimaniskan dengan gula dan alkohol. Oleh karena itu berlaku istilah : “hindari!”
·         Sirop, teh botol, coca-cola, bir, fanta, dan lain-lain.
(William)

Click disini untuk mengambil download artikel asli.

Diposting oleh Article of Food Health and Public Health di 21.41  

0 komentar:

Posting Komentar